Jakarta, CHIP.co.id - Berkumpul bersama antar fotografer rupanya tidak harus dilakukan dengan melakukan kegiatan hunting foto, namun dapat dilakukan dengan cara lain seperti melakukan sharing dan bertukar pikiran seputar dunia fotografi. Kegiatan seperti ini selalu diadakan oleh Ray Bachtiar Dradjat selaku Kontributor dan Juri pada Majalah CHIP Foto Video Digital.
Ray Bachtiar Dradjat memberikan kesempatan kepada para fotografer untuk bertukar pikiran dan melakukan diskusi fotografi setiap bulannya dengan nama "Klinik dan Diskusi Fotografi". Acara ini dilakukan menjelang akhir bulan yang mengambil lokasi di Jalan Batan I Nomor 6, Pasar Jumat, Lebak Bulus, Jakarta Selatan (16/4).
Pada tahun ini, kegiatan ini telah berumur satu tahun penuh. Tepat pada Satu Tahun Klinik dan Diskusi Fotografi, hadir pula pembicara dari dunia fotografi yaitu Darius Manihuruk yang berbagi pengalaman kepada peserta yang hadir.
Darius Manihuruk merupakan fotografer yang sekarang berkonsentrasi pada bidang Fashion Fotografi. Beliau membagi cerita dan pengalamannya hingga akhirnya berkonsentrasi penuh pada Fashion Fotografi.
Darius memulai mendalami fotografer sebagai awal perjalanan karirnya, dan seiring dengan waktu, beliau mendalami Digital Imaging dengan serius. Namun setelah cukup lama berkecimpung dalam dunia Digital Imaging, Darius kembali ke bidang fotografi dan melakukan kombinasi. Hasilnya? Memberikan para penikmat foto terkagum-kagum akan hasil karyanya.
Darius mengatakan bahwa Yang Diatas menciptakan mata kepada manusia untuk melihat dan tugas dari manusia untuk menyempurnakan dalam sebuah bentuk hasil karya. Sehingga Darius mengkombinasikan antara dunia foto dan digital imaging, serta harus mengetahui kapan keduanya diperlukan bersamaan atau berjalan masing-masing.
Darius juga pernah menjadi kontributor pada Majalah Jakarta, dari pemotretan model hingga ke foto jurnalistik, bahkan sempat merapal jalur fotografi landscape hingga melakukan review foto.
Sesungguhnya, jika ditarik sebuah benang merah dari seluruh pengalamannya, banyak sekali karya yang bagus yang dihasilkan oleh banyak fotografer, namun yang menjadi tantangan adalah bagaimana hasil karya tersebut dapat dilihat dan dinikmati oleh orang lain sebagai penikmat karya. Darius memberikan tips akan hal tersebut, dimana sebuah karya foto dapat dilihat oleh khalayak umum dengan memenangkan sebuah kompetisi foto; atau memotret selebritis dengan harapan saat selebritis terkait terkenal, maka hasil karya foto juga akan turut dikenal; atau yang terakhir adalam memberikan hasil karya foto di dunia media.
Alhasil dengan beberapa kemungkinan tersebut, Darius menjajaki dunia foto Fashion yang sebetulnya bukan jenis yang diminatinya, namun ini menjadi sebuah tantangan untuknya, dan hasil karyanya disebarkan dalam berbagai media, baik media majalah hingga di dunia maya.
Fashion Fotografi menurutnya terbagi menjadi dua, yaitu Foto Retail dan Foto Editorial. Foto Retail merupakan foto yang jelas mengarah kepada produknya, dimana diharapkan agar pembaca atau penikmat foto dalam melihat langsung produk yang bersangkutan. Berbeda dengan Foto Editorial, dimana produknya sudah dalam posisi yang dikenal publik dan hasil karyanya diterjemahkan dalam bentuk yang tersirat, sehingga bukan direct selling.
Darius juga pernah mengikuti pelajaran fotografi selama setahun penuh dari Anton Ismael, dan Anton pulalah yang menyemangatinya untuk mencoba ke bidang fashion fotografi. Sehingga dengan berbekal kemampuannya, Darius Manihuruk pada akhirnya dapat dikenal masyarakat sebagai fotografer handal di dunia fashion.
Darius juga memperlihatkan berbagai karyanya, tidak hanya foto fashion komersil, namun dapat juga dilakukan pada foto pre-wedding. Para peserta yang hadir pun turut melakukan tanya-jawab, baik seputar bagaimana menghasilkan foto fashion yang baik, hingga tips dan trik mengkombinasikan foto dengan digital imaging.
Ingin bergabung bersama Ray Bachtiar Dradjat di Klinik dan Diskusi Fotografi? Ikuti melalui jejaring sosial Facebook dan kami tunggu selalu setiap bulannya di daerah Jakarta Selatan. Kegiatan ini bersifat terbuka, dapat diikuti oleh seluruh penggemar dunia fotografi dan tidak dibatasi usia.
